1. Diksi Yang Baik
Pada berita pertama ini merupakan contoh diksi yang baik karena diksi yang baik harus memperhatikan beberapa hal yaitu :
1. Keserasian
2. Kecermatan
3. Ketepatan
Kaidah makna mengacu pada persyaratan ketepatan pilihan kata yang berfungsi sebagai lambang objek, pengertian, atau konsep. Pada kalimat “Akibat Hujan, Listrik di Beberapa Wilayah Jakarta Padam” memiliki makna yang hampir sama dengan kata “turun hujan” (sinonim), dan untuk kalimat “Beberapa Wilayah Jakarta” memiliki makna hiponim yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna suatu ungkapan karena kalimat “Beberapa Wilayah Jakarta” maknanya mewakili negara Indonesia contohnya Jakarta. Pada kalimat ini juga mengandung makna denotasi. Sedangkan diksi dalam kaidah sintaksis, pada kalimat ini pemakaian kata-katanya mudah dimengerti oleh semua kalangan yang membaca berita ini dan kalimat yang ditulis pun sangat efektif. Dan untuk diksi dalam kaidah sosial, pilihan kata-katanya dalam kalimat tersebut sudah sesuai untuk semua kalangan yang membaca masih formal, tidak terlalu baku, namun efektif.
2. Diksi Yang Kurang Baik
Pada berita diatas merupakan contoh penggunaan diksi yang kurang baik karena pilihan kata yang dipakai kurang tepat contohnya: Selon, Bae, Bingits, Digebukin. Kemudian terdapat makna konotasi yaitu “Mati Keles” namun dalam artian makna konotasi yang negatif (kurang sopan). Kurangnya keserasian pada kalimat - kalimat tersebut karena penggunaan kata - katanya yang kurang tepat. Dari segi diksi dalam kaidah sosial kalimat diatas pilihan kata - katanya masih kurang sesuai, dan masih kurang cocok jika dibaca oleh semua kalangan.
Sumber :
http://news.detik.com/berita/3070643/akibat-hujan-listrik-di-beberapa-wilayah-jakarta-padam
http://www.kaskus.co.id/thread/5359001cffca17f8308b46df/koran-gaul-bikin-ngakak/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar